Jumat, 02 Januari 2009




MEDIA KOMUNIKASI

  1. Sejarah perkembangan dan pertumbuhan media komunikasi dapat ditelusuri dari dua aspek-pandang. Pertama, sebagai sebuah aktivitas penggunaan media untuk menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain, maka media komunikasi telah ada sejak manusia hidup. Kedua, media komunikasi sebagai kajian keilmuan dalam disiplin komunikasi yang bersifat sistematis, obyektif, memiliki metode dan kebenarang universal, maka munculnya baru abad ke-20 saat terjadi invension revolusioner di bidang teknologi komunikasi

  2. Perkembangan aktivitas komunikasi menurut Melvin DeFleur dan Sandra J. Ball Rpkeach menapaki 5 periode, yaitu the age of signs and signals, the age of speech and language, the age of writing, the age of print, and the age of mass communication. Pada periode pertama, manusia berkomunikasi lebih mengandalkan insting (gerak isyarat, bunyi, tangisan, jeritan, geraman, dengkuran, dan symbol lain), proses komunikasi mirip dengan komunikasi hewan dan lebih bergantung pada penggunaan suara. Pada tahap kedua, manusia secara gradual telah dapat berbicara mulai dari terbata-bata, mengikuti system bahasa sampai menggunakan bahasa secara lengkap (terdapat empat teori tentang asal usul bahasa, yaitu teori teologis, teori naturalis, teori konvensionalis, dan teori neuro linguistic). Periode ketiga, adalah masa dimana manusia telah menggunakan tulisan sebagai media komunikasi. Periode ke empat dimulai ketika John Gutenberg menemukan alat cetak tahun 1455. sedangkan period eke-lima muncul pada permulaan abad 20 yang ditendai dengan digunakannya media komunikasi massa, yaitu radio dan televisi.

  3. media adalah bentuk jamak dari “medium” (bahasa Latin) yang berarti perantara. Secara kebahasaan media dapat juga diartikan “mediation” yaitu sesuatu yang menjadi perantara atau menjembatani antara audience dengan dunia luar. Ada yang membedakan antara media dan saluran komunikasi. Perbedaan tersebut terletak pada unsure sengaja atau tidaknya menggunakan media atau saluran tersebut dalam komunikasi. Saluran komunikasi digunakan secara tidak sengaja karena memang taken for granted. Sedangkan media komunikasi secara sengaja dipilih dan digunakan oleh komunikator.

  4. untuk memamahi posisi media dalam proses komunikasi, secara mudah dapat digunakan model komunikasi Harold D Laswell,

Who

Says

What

In Which

Channel

To Whom

With what effect



posisi media ternyata berada diantara komunikator dengan komunikan

  1. dari model Laswellian tampak bagaimana fungsi media dalam komunikasi tersebut. Namun, menurut Marshall McLuhan dan Harold Adams Innis, media is the essence of civilization. Secara lebih rinci dan detail, Dennis Mc.Quail menjelaskan bahwa fungsi media itu adalah

    1. windows (enable us to see beyond our surroundings)

    2. interpreters (helps us make sense of experience)

    3. platforms (convey information)

    4. signs posts (provide us with instructional and direction)

    5. filters (screen out part of experience and focus on others)

    6. interactive communication (audience feedback)

    7. mirrors (reflect ourselves back to us)

    8. barriers (block the truth)

  2. fungsi media komunikasi dalam dakwah antara lain adalah;

    1. konkritisasi pesan (suara, gambar, warna, atau gerak)

    2. menghindari hambatan komunikasi yang disebabkan oleh

      • verbalisme (ketergantungan pada kata lisan)

      • kekacauan penafsiran

      • perhatian bercabang

      • kurang perhatian

      • lingkungan fisik dakwah yang kurang kundusif (obyek terlalu besar, obyek terlalu kecil, obyek terlalu lambat/cepat, atau obyek terlalu kompleks)

  3. dengan menggunakan media maka dakwah dapat menimbulkan motivasi dan kegairahan audience, memungkinkan interaktif, memungkinkan pemahaman pesan dakwah secara mandiri (menurut kemampuan dan minat audience). Di samping itu media komunikasi yang digunakan dalam dakwah memiliki kemampuan dalam memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama pula.

  4. secara garis besar, media komunikasi terdiri atas media audio, visual dan gabungan antara audio dan visual. Media audio adalah media komunikasi yang hanya memiliki kemampuan didengarkan, sedangkan media visual memiliki kemampuan dilihat. Media komunikasi yang menggabungkan kemampuan pandang-dengar dan computer belakangan ini sering disebut dengan multimedia.

  5. Theory is any conceptual representation or explanation of a phenomenon. Basic eement of theories : concept (grouping things and events into categories according to observed qualities), and explanations. Uses of theory: helps us see, probe, critique and act. Limit of theory: don not reveal truth, and do not choose values

  6. media disseminated of information and influence in society. Media forms like tv, film and print as well as media content affect our ways of thinking and seeing the world. Media participate in creation of cultural itself, many believe that media are instrumental in the dissemination of power and domination in society and are thereby instruments of ideology and hegemony

  7. theory effect media

    1. media are powerfull forces in determining the character of culture and individual life

    2. individuals have much control over the outcomes of media transaction in their lives

    3. media are important, but they are only part of a complex of factors involved in social domination and that individuals are influenced by the entire system of dominating forces.

Teori efek media: general cultural outcomes (difusi informasi, cultivasi, agenda setting), dan individual effects (efek tradisional (teori peluru), dan use and gratification

  1. Marxist Media Theory

    1. Classical Marxist: “media are seen as instruments of the dominants class and a means by which capitalists promote their profit-making interests. Media disseminate the ideology of the ruling class in society and thereby oppress certain class”

    2. Political-economic media theory: “media content is a commodity to be sold in the market place, and the information disseminated is controlled by what the market will bear”

    3. The Frankfurt school seeing media as a means of constructing culture, places more emphasis on ideas than on material goods. Media lead to the domination of the ideology of the elite. Media manipulation of images and symbol to benefit the interest of dominant class

    4. The hegemonic theory. Hegemony is the domination of a false ideology or way of thinking over true conditions. Ideology isnot caused by the economic system alone but is deeply embedded in all activities of society. Ideolody isnot forced by one group on another but is pervasive and unconciousnes. The dominant ideology perpectuates the interest of certain classes over others, and the media obviously take a major role in this process.

    5. Sociocultural approach (cultural studies). This scholars is interested in the cultural meanings of media products, looking at the ways media content are interpreted including both dominant and oppositional interpretation.

Inti teori kritis media Mark : “ media is potential for disseminating dominant ideologist and their potential for expressing alternative and oppositional ones”. Media are a major player in this ideological struggle”.